Bangga Surabaya – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menghadiri acara peresmian kantor Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Wonokromo dan Sekretariat Bersama Banom NU, di Jalan Kintamani, Minggu (4/4/2021).
Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri Cahyadi hadir didampingi dengan sang istri, Rini Indriyani.
Setiba di lokasi, Wali Kota Eri Cahyadi disambut dengan sholawatan oleh santri serta jamaah dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Dia pun tampak terkejut, lantaran ustad dan kiainya tanpa diduga turut hadir di tengah acara berlangsung. “Alhamdulillah kiai, sehat nggih (ya),” kata Cak Eri menyapa para kiai.
Dalam sambutannya, Wali Kota Eri Cahyadi berharap, dengan berdirinya kantor MWC NU ini dapat membawa manfaat kepada seluruh umat terutama di Kecamatan Wonokromo dan umumnya untuk umat se-Surabaya. “Bapak-Ibu, Fainsya allah kantor ini akan bermanfaat untuk umat,” kata dia
Selain itu, dengan diresmikannya kantor MWC NU ini, dia berharap pula dapat menggerakkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah di Kota Pahlawan. Sebab, menurut dia, sehebat apapun pemerintah, kurang lengkap apabila tanpa doa dari para kiai dan ulama.
Oleh karena itu, orang nomor satu di Kota Pahlawan ini memohon doa para ulama serta sinergitas NU dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk sama-sama bergotong-royong membangun kota yang aman dan sejahtera.
“Kita buat Surabaya ini menjadi kota yang baldatun warobbun ghafur. Kita gerakkan Surabaya dengan bacaan Surat Yaasin dan tahlil. Fainsya allah saya yakin Surabaya aman,” ungkap dia.
Tidak hanya itu, dia menekankan dengan diresmikannya kantor tersebut dapat membangkitkan kecintaan dan keyakinan bahwa NU di Kota Pahlawan harus mampu membawa menjadi kota yang lebih hebat dan penuh barokah.
“Karena doa para kiai dan ulama itu diijabah Allah SWT, saya nitip doa agar Covid-19 segera hilang dari Surabaya,” papar dia.
Bahkan, di momen itu, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) ini juga meminta doa menjelang Bulan Suci Ramadhan agar Surabaya selalu menjadi kota tenang, damai dan memiliki rasa gotong-royong yang tinggi.
“Karena Surabaya hebat berkat doa para ulama dan kiai. Saya titip kota ini pada panjenengan (anda), nyuwun tulung sanget doa para kiai, matur nuwun (terima kasih),” pungkasnya. (*)