• Tentang Kami
  • Tim Kami
  • Kontak
  • Kirim Tulisan
Bangga Surabaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Balai Kota
  • Layanan Publik
  • Inovasi
  • Wisata Kota
  • Etalase UMKM
  • Magazine
  • Visual
    • Foto
    • Video
    • Infografis
  • Indeks
  • Home
  • Balai Kota
  • Layanan Publik
  • Inovasi
  • Wisata Kota
  • Etalase UMKM
  • Magazine
  • Visual
    • Foto
    • Video
    • Infografis
  • Indeks
No Result
View All Result
Bangga Surabaya
No Result
View All Result
Home Wisata Kota

Sebelum Virus Corona Muncul, Warga Surabaya Sudah Budidaya Tanaman Empon-empon

Admin by Admin
9 Maret 2020
Reading Time: 3 mins read
Terdapat 172 jenis tanaman herbal yang ditanam di Taman Herbal, Nginden Jangkungan Surabaya.

Terdapat 172 jenis tanaman herbal yang ditanam di Taman Herbal, Nginden Jangkungan Surabaya.

FacebookTwitterWhatsapp

Bangga Surabaya – Sebelum Virus Corona muncul, ternyata warga Kota Surabaya sudah membudidayakan tanaman obat asli Indonesia seperti jahe, kunyit, temulawak, hingga sambiloto (empon-empon). Tanaman tersebut, bermanfaat untuk menamengi imunitas tubuh dari serangan virus. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian Universitas Airlangga (Unair) yang menyatakan bahwa empon-empon berkhasiat mencegah Virus Corona.

Kasi Pengembangan Pertanian Perkotaan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antin Kusmira mengatakan, Pemkot Surabaya melalui DKPP telah lama memberikan bantuan bibit tanaman toga dan pembinaan kepada masyarakat. Bibit tanaman toga itu, termasuk di dalamnya berupa temulawak, jahe dan kunyit (empon-empon).

“Dari bibit bantuan itu, warga kemudian membudidayakannya. Ada yang berupa di hamparan ada yang di media polybag,” kata Antin saat dihubungi, Sabtu (07/03/2020).

Menurutnya, budidaya tanaman herbal yang dilakukan masyarakat, sudah berlangsung sejak lama. Bahkan, sebelum Virus Corona muncul, beberapa perkampungan di Kota Surabaya sudah melakukan budidaya tanaman herbal tersebut.

“Masyarakat sudah membudidayakan tanaman ini karena itu memang termasuk tanaman obat keluarga. Jadi sebelum ada virus corona pun mereka sudah menanam,” katanya.

Antin mengungkapkan, awalnya warga itu mengajukan permohonan ke DKPP agar dibantu tanaman toga dan diantaranya terdapat empon-empon. Dari bibit bantuan tersebut, kemudian dibudidayakan oleh mereka. “Jadi kita kasih beberapa bibit tanaman empon-empon itu, ada jahe, temulawak, kunyit, kemudian mereka membudidayakan di kampungnya,” jelasnya.

Menariknya, selain hasil panen yang bisa dikonsumsi sendiri, ternyata warga juga mengolah tanaman tradisional tersebut menjadi minuman herbal yang kemudian dijual untuk menambah income pendapatan. Bahkan, warga juga mengolah hasil panen empon-empon menjadi minuman instan berupa bubuk.

“Kalau hasil mereka memang selain untuk diri sendiri juga ada yang dijual untuk bahan dasar minuman. Ada juga yang diolah menjadi serbuk minuman instan berupa bubuk jahe instan, atau temulawak instan,” ungkapnya.

Salah satu kampung yang membudidayakan tanaman empon-empon ini berada di wilayah Kelurahan Nginden Jangkungan Surabaya. Sejak lama, warga RT 09 RW 05 Kelurahan Nginden Jangkungan Surabaya, membudidayakan tanaman toga yang dipercaya mampu meningkatkan imunitas tubuh untuk menangkal Virus Corona.

Lurah Nginden Jangkungan, Kecamatan Sukolilo Surabaya, Erna Sri Wulandari mengatakan, budidaya tanaman toga yang dilakukan warganya sebenarnya sudah berlangsung sejak lama. Tetapi, mulai aktif pada tahun 2015. Warga di sana, memanfaatkan tanah aset pemkot yang dulu merupakan rawa dan kemudian disulap menjadi Taman Herbal.

“Karena memang dulu awalnya rawa-rawa dan dihuni banyak hewan, sehingga banyak yang kena DB (demam berdarah). Nah, kemudian sama warga dimanfaatkan untuk budidaya berbagai jenis tanaman herbal,” kata Erna.

Perempuan yang telah menjabat Lurah sejak pertengahan Juli 2014 ini mengungkapkan, setidaknya ada 172 jenis tanaman herbal yang dibudidayakan oleh warganya. Diantara tanaman herbal tersebut, ada jahe, kunyit, dan juga temulawak yang bermanfaat untuk menambah imunitas tubuh.

“Jadi Taman Herbal (Kampung Herbal) ini bukan sulapan atau baru-baru saja dibuat, tetapi sudah lama sebelum ada Virus Corona,” terangnya.

Sistemnya, Erna menyebut, warga melakukan pembibitan secara swadaya di lahan yang dahulu merupakan bekas rawa. Warga pun berbagi tugas satu dengan yang lain dalam proses budidaya. Selain dibuat produk minuman, hasil bibit tanaman herbal itu ternyata juga dijual warga untuk menambah income pendapatan.

“Banyak warga dari luar juga yang membeli bibit tanaman herbal di sini. Selain itu, hasil tanaman herbal ini juga diolah warga menjadi produk minuman, seperti sinom, temulawak dan dititip-titipkan ke warung-warung untuk dijual,” ungkap dia.

Lambat laun, ternyata banyak warga luar Surabaya yang tertarik untuk berkunjung ke Taman Herbal tersebut. Bahkan, seringkali turis asing juga berkunjung untuk belajar pembibitan tanaman herbal. Ketika berkunjung ke lokasi ini, pengunjung akan didampingi oleh guide atau pemandu yang akan menjelaskan berbagai jenis tanaman herbal di sana. Kini, Taman Herbal yang berada di wilayah Kelurahan Nginden Jangkungan ini menjadi salah satu daya tarik wisata Kota Surabaya.

Namun begitu, perempuan berkerudung ini mengungkapkan, ada hal menarik yang bisa dijumpai ketika berkunjung di Taman Herbal Nginden Jangkungan ini. Warga di sana, rupanya telah memanfaatkan sistem barcode untuk memudahkan pengunjung belajar berbagai jenis dan manfaat tanaman herbal di lokasi tersebut. Dengan menerapkan sistem barcode, pengunjung bisa mengetahui berbagai jenis nama dan manfaat tanaman toga yang ditanam.

“Sementara ini ada 60 jenis tanaman yang bisa dicek menggunakan barcode. Dari barcode itu bisa diketahui mulai jenis tanaman, nama latin, manfaat tanaman hingga cara pengolahannya,” pungkas Erna. (*)

ShareTweetSendShareSend

Related Posts

Peresmian Kampung Wisata Kue Rungkut Surabaya /dok. Bangga Surabaya
Headlines

Pemkot Surabaya Kembangkan Potensi Kampung Wisata Kue

16 Februari 2022
Uji coba Jembatan Suroboyo khusus bagi pejalan kaki.
Wisata Kota

Pemkot Uji Coba Jembatan Suroboyo Khusus Bagi Pejalan Kaki

24 Januari 2022
Pengunjung Alun-alun Surabaya (Dok. Bangga Surabaya)
Wisata Kota

Berkunjung ke Alun-Alun Surabaya Pendaftarannya Via Online

18 Januari 2022
Mural bergambar pahlawan super New Man melawan virus Covid-19 menarik perhatian pejalan kaki yang melintas di kawasan Jalan Tunjungan, Senin (1/11/2021).
Balai Kota

Dorong Pemulihan Ekonomi UMKM, Pemkot Surabaya Percantik Kawasan Jalan Tunjungan

1 November 2021
Salah satu pengunjung yang memanfaatkan libur akhir pekan di KBS /dok. Humas PDTS KBS
Wisata Kota

Hari Pertama Diuji Coba, Sekitar 2000 Pengunjung Manfaatkan Akhir Pekan di KBS

5 Oktober 2021
Dok. Uji coba pembukaan Kebun Binatang Surabaya sebelum penerapan PPKM.
Wisata Kota

Sesuai SE Kemenparekraf, Pembukaan KBS Bakal Segera Diuji Coba

1 Oktober 2021

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan


Bangga Terkini

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berkantor di Balai RW.

Setahun Kepemimpinan Eri Cahyadi-Armuji, Seabrek Pelayanan Publik Diintegrasikan dan Dimaksimalkan di Kelurahan

27 Februari 2022
Pemkot Surabaya bagikan insentif bulanan kepada 2236 hafidz dan hafidzah se-Surabaya, Jumat (25/2/2022).

Wali Kota Eri Cahyadi Beri Insensif 2236 Hafidz dan Hafidzah di Kota Surabaya

27 Februari 2022
Kader Surabaya aktif bakal direkrut menjadi Buser di setiap RT untuk menyelesaikan masalah sosial di Kota Pahlawan.

Wali Kota Eri Cahyadi Jadikan Kader ‘Buser Surabaya Hebat’

27 Februari 2022
Aplikasi e-Peken jadi solusi Toko Kelontong dan UMKM di Surabaya untuk memperluas jangkauan pasar.

Wali Kota Eri Cahyadi Minta Dinkopdag Seragamkan Harga Produk di Peken Surabaya

24 Februari 2022
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjadi narasumber ‘Leader Talk Airlangga Forum’ di ruang kerjanya Lantai 2, Kantor Balai Kota Surabaya, (23/2/2022).

Capaian Kinerja Layanan Adminduk Kota Surabaya Lampaui Target Nasional

24 Februari 2022

Bangga Surabaya

Dikelola oleh Bidang, Informasi dan Komunikasi Publik serta Statistik | Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya


Link Terkait

  • Pemerintah Kota Surabaya
  • Command Center 112
  • Laporan Keuangan
  • Sparkling Surabaya

Data Pengunjung

595888
Users Today : 495
This Month : 11974
This Year : 11974
Views Today : 3890
Who's Online : 11
  • Tentang Kami
  • Tim Kami
  • Kontak
  • Kirim Tulisan

© 2021 Bangga Surabaya

No Result
View All Result
  • Home
  • Balai Kota
  • Layanan Publik
  • Inovasi
  • Wisata Kota
  • Etalase UMKM
  • Magazine
  • Visual
    • Foto
    • Video
    • Infografis
  • Indeks

© 2021 Bangga Surabaya

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
English EN Indonesian ID

Add New Playlist