• Tentang Kami
  • Tim Kami
  • Kontak
  • Kirim Tulisan
Bangga Surabaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Balai Kota
  • Layanan Publik
  • Inovasi
  • Wisata Kota
  • Etalase UMKM
  • Magazine
  • Visual
    • Foto
    • Video
    • Infografis
  • Indeks
  • Home
  • Balai Kota
  • Layanan Publik
  • Inovasi
  • Wisata Kota
  • Etalase UMKM
  • Magazine
  • Visual
    • Foto
    • Video
    • Infografis
  • Indeks
No Result
View All Result
Bangga Surabaya
No Result
View All Result
Home Wisata Kota

Kompleks Makam Ki Ageng Pengging Berencana Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya

Admin by Admin
27 Januari 2020
Reading Time: 2 mins read
Kompleks Pesarean Ki Ageng Pengging

Kompleks Pesarean Ki Ageng Pengging

FacebookTwitterWhatsapp

Bangga Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus memberikan perhatian serius pada situs atau bangunan peninggalan sejarah. Terbaru, Pemkot Surabaya melakukan renovasi pada kompleks makam Ki Ageng Pengging yang berada di Jalan Ngagel No. 87 Surabaya. Setidaknya ada 28 makam yang ada di dalam kompleks pemakaman yang memiliki luas sekitar 20×20 meter tersebut.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan, untuk langkah awal, kompleks pemakaman tersebut bakal ditetapkan dahulu sebagai cagar budaya. Pihaknya mengaku sudah bertemu dan berkoordinasi dengan ahli waris atau pemilik persil.

“Baru mau kita proses ke cagar budaya. Kami baru ketemu ahli warisnya, dan mereka setuju akan hal itu,” kata Antiek, Minggu (26/1/2020).

Namun demikian, kata Antiek, sebelum kompleks pemakaman itu ditetapkan sebagai cagar budaya, Pemkot Surabaya membutuhkan berkas-berkas sebagai pendukung. Makanya, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan ahli waris dan pakar sejarah.

“Kalau dihibahkan kan kita butuh berkas-berkas pendukung untuk kemudian kita jadikan cagar budaya. Kita komunikasikan terus dengan pihak ahli waris,” ujarnya.

Setidaknya ada 16 makam yang sudah tercatat di dalam kompleks pemakaman tersebut. Yakni, Ki Ageng Pengging, Mbah Endang, Mbah Wali Peking, Mbah Aji Rogo, Mbah Wongso, Mbah Prabu, Mbah Purbo, Mbah Suro Kuning, Mbah Boyo, Mbah Ronggo, Mbah Moh. Kojin, Mbah Saleh, Mbah Ibrahim, Mbah Sapu Jagat, Mbah Sigit dan Mbah Kadal Buntung. Sedangkan 12 makam lainnya, masih belum diketahui sejarahnya.

Camat Wonokromo, Tomi Ardianto menyampaikan, awalnya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini beberapa kali melewati Jalan Ngagel dan melihat adanya kompleks pemakaman. Kemudian, pihaknya mendapat instruksi untuk melakukan survey dan mencari informasi ke lokasi tersebut. “Setelah kita survey bersama Ibu Lurah Ngagel dan bertemu dengan juru kunci makam, ternyata ada Makam Ki Ageng Pengging di situ,” kata Tomi.

Di samping itu, kata Tomi, di kompleks pemakaman tersebut juga terdapat 27 makam lain. Jika ditotal, ada 28 makam, 16 sudah tercatat dan 12 belum. Makam tersebut, diduga masih ada keturunan atau hubungan dengan Prabu Brawijaya V dan para pengawal Kerajaan Majapahit.

“Kondisinya waktu kita survey, pohonnya masih rimbun dan banyak dedaunan. Akhirnya kemudian kita lakukan kerja bakti bersama,” ungkapnya.

Camat Wonokromo, Tomi Ardianto (kanan) saat meninjau lokasi bersama juru kunci makam.

Untuk langkah selanjutnya, Pemkot Surabaya kemudian menggadakan rapat pertemuan dengan ahli waris atau pemilik persil bersama pakar sejarah. Dari hasil pertemuan itu, Tomi menyebut, pihak keluarga atau ahli waris, menyambut baik rencana pemkot menjadikan kompleks pemakaman itu sebagai cagar budaya. Bahkan, ahli waris juga siap menghibahkan persil tersebut kepada Pemkot Surabaya.

“Pihak keluarga menyambut baik dan bersedia menghibahkan. Mereka juga menyetujui jika kompleks makam itu dijadikan cagar budaya. Ini sudah proses berjalan renovasi, jadi beberapa mulai diperbaiki, seperti atap dan akses jalan,” jelasnya.

Mashuri adalah orang yang diberi mandat oleh ahli waris sebagai juru kunci kompleks pemakaman tersebut. Selama 7 tahun, Mashuri dipercaya untuk menjaga dan merawat kompleks pemakaman itu.

Menurutnya, dalam sejarah makam, nama-nama yang tertulis di batu nisan adalah nama kiasan. Jika dalam istilah jawa pewayangan, disebut ‘Samar’.

“Pengging adalah wilayah, nama sebenarnya Kebo Kenongo (Ayah dari Joko Tingkir). Sedangkan nama-nama di luar punden, adalah orang-orang pelindung kerajaan atau disebut juga prajurit,” kata Mashuri. (*)

ShareTweetSendShareSend

Related Posts

Peresmian Kampung Wisata Kue Rungkut Surabaya /dok. Bangga Surabaya
Headlines

Pemkot Surabaya Kembangkan Potensi Kampung Wisata Kue

16 Februari 2022
Uji coba Jembatan Suroboyo khusus bagi pejalan kaki.
Wisata Kota

Pemkot Uji Coba Jembatan Suroboyo Khusus Bagi Pejalan Kaki

24 Januari 2022
Pengunjung Alun-alun Surabaya (Dok. Bangga Surabaya)
Wisata Kota

Berkunjung ke Alun-Alun Surabaya Pendaftarannya Via Online

18 Januari 2022
Mural bergambar pahlawan super New Man melawan virus Covid-19 menarik perhatian pejalan kaki yang melintas di kawasan Jalan Tunjungan, Senin (1/11/2021).
Balai Kota

Dorong Pemulihan Ekonomi UMKM, Pemkot Surabaya Percantik Kawasan Jalan Tunjungan

1 November 2021
Salah satu pengunjung yang memanfaatkan libur akhir pekan di KBS /dok. Humas PDTS KBS
Wisata Kota

Hari Pertama Diuji Coba, Sekitar 2000 Pengunjung Manfaatkan Akhir Pekan di KBS

5 Oktober 2021
Dok. Uji coba pembukaan Kebun Binatang Surabaya sebelum penerapan PPKM.
Wisata Kota

Sesuai SE Kemenparekraf, Pembukaan KBS Bakal Segera Diuji Coba

1 Oktober 2021

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan


Bangga Terkini

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berkantor di Balai RW.

Setahun Kepemimpinan Eri Cahyadi-Armuji, Seabrek Pelayanan Publik Diintegrasikan dan Dimaksimalkan di Kelurahan

27 Februari 2022
Pemkot Surabaya bagikan insentif bulanan kepada 2236 hafidz dan hafidzah se-Surabaya, Jumat (25/2/2022).

Wali Kota Eri Cahyadi Beri Insensif 2236 Hafidz dan Hafidzah di Kota Surabaya

27 Februari 2022
Kader Surabaya aktif bakal direkrut menjadi Buser di setiap RT untuk menyelesaikan masalah sosial di Kota Pahlawan.

Wali Kota Eri Cahyadi Jadikan Kader ‘Buser Surabaya Hebat’

27 Februari 2022
Aplikasi e-Peken jadi solusi Toko Kelontong dan UMKM di Surabaya untuk memperluas jangkauan pasar.

Wali Kota Eri Cahyadi Minta Dinkopdag Seragamkan Harga Produk di Peken Surabaya

24 Februari 2022
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjadi narasumber ‘Leader Talk Airlangga Forum’ di ruang kerjanya Lantai 2, Kantor Balai Kota Surabaya, (23/2/2022).

Capaian Kinerja Layanan Adminduk Kota Surabaya Lampaui Target Nasional

24 Februari 2022

Bangga Surabaya

Dikelola oleh Bidang, Informasi dan Komunikasi Publik serta Statistik | Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya


Link Terkait

  • Pemerintah Kota Surabaya
  • Command Center 112
  • Laporan Keuangan
  • Sparkling Surabaya

Data Pengunjung

596304
Users Today : 411
This Month : 12390
This Year : 12390
Views Today : 3040
Who's Online : 16
  • Tentang Kami
  • Tim Kami
  • Kontak
  • Kirim Tulisan

© 2021 Bangga Surabaya

No Result
View All Result
  • Home
  • Balai Kota
  • Layanan Publik
  • Inovasi
  • Wisata Kota
  • Etalase UMKM
  • Magazine
  • Visual
    • Foto
    • Video
    • Infografis
  • Indeks

© 2021 Bangga Surabaya

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
English EN Indonesian ID

Add New Playlist