Bangga Surabaya – PDAM Surya Sembada Surabaya memastikan air yang sebelumnya macet dalam empat hari terakhir, akhirnya mulai normal. Hal ini setelah proses penyambungan pipa PDAM di Jalan Yos Sudarso dinyatakan selesai.
Direktur Utama PDAM Surya Sembada Surabaya, Mujiaman Sukirno mengatakan, PDAM kini masih melakukan proses normalisasi. Namun masih dibutuhkan waktu agar air yang mengalir ke pelanggan benar-benar bersih.
“Proses normalisasi membutuhkan waktu dan dilakukan bertahap,” kata Mujiaman di kantornya, Rabu (11/09/2019).
Mujiaman menjelaskan, macetnya air PDAM di puluhan wilayah di Surabaya karena adanya pemotongan pipa PDAM di Jalan Yos Sudarso. Pipa dipotong karena di titik tersebut terkena proyek basement yang dikerjakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Basement ini sendiri merupakan cikal bakal pembangunan Alun-Alun Surabaya. Nantinya di Jalan Yos Sudarso itu akan dibuat jalan bawah tanah yang menghubungkan sisi barat (Balai Pemuda) dengan sisi timur.
Menurut Mujiaman, pihaknya telah menyelesaikan penyambungan pipa itu sejak Selasa (10/09/19). Setelah pekerjaan selesai, PDAM menghidupkan Kembali Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Ngagel II yang sebelumnya dimatikan.
“Proses selanjutnya adalah membuka katup pipa distribusi untuk kembali menormalkan distribusi udara ke pelanggan,” jelasnya.
Akan tetapi, pihaknya kembali menyatakan bahwa proses normalisasi ini membutuhkan waktu dan bertahap. Mujiaman pun menyebutkan beberapa daerah yang aliran airnya segera normal.
Diantaranya, Pandugo, Ngagel, Nginden, Ketintang, Ahmad Yani, Darmo, Progo, Ciliwung, Kapuas, Dinoyo, Tumapel, Doho, Pandegiling dan Dr Soetomo. Selain itu juga di kawasan Trunojoyo, Urip Sumoharjo, Panglima Sudirman, Embong Kenongo, Embong Ploso, Ambengan, serta Jaksa Agung Suprapto.
Wilayah lainnya yakni Undaan, Simokerto Simolawang, Sidorame, Sidotopo Lor, Pegirian, Danakarya, Pati Unus, PT PAL, Wonosari, Wonokusuno, Wonoarum, Darmo, Panglima Sudirman, Nias, Yos Sudarso, Walikota Mustajab, Undaan, Pasar Atom, Pegirian, Wonosari, Wonokusumo dan sekitarnya.
Saat ditanya bagaimana dengan daerah yang masih terdampak? Mujiaman menyatakan pihaknya terus melayani pengiriman air melalui truk tangki. Hingga kemarin, sudah ada sekitar 500 tangki yang dikirimkan ke masyarakat.
“Ada sekitar 25 truk tangki yang digunakan untuk melayani pengiriman air itu,” pungkasnya. (*)