Bangga Surabaya – Di saat mayoritas warga Kota Surabaya sedang menikmati libur di hari Minggu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini justru malah sedang sibuk kerja bakti di Kawasan Tugu Pahlawan, Minggu (23/6/19) pagi.
Hal menarik yang menjadi atensi dia adalah keterlambatan Pedagang Kaki Lima (PKL) dalam membersihkan dagangannya. Sebab, seharusnya pukul 09.00 wib, area tersebut sudah harus steril dari kegiatan jual-beli pedagang.
Meski sebagian PKL masih bersiap membereskan dagangannya, Wali Kota Risma pun tak ambil pusing. Seketika itu, ia langsung menyapu dan membersihkan sampah yang masih berceceran bersama jajarannya dari Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) serta Satpol PP Kota Surabaya.
Pedagang yang masih berada di lokasi diberikan waktu 10 menit untuk membereskan barang dagangannya. Jika tidak beres, petugas Satpol PP siap mengangkutnya.
Di sela-sela membersihkan area sekitar Tugu Pahlawan itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini terlihat kecewa. Pasalnya, pedestrian terlihat menjadi kotor, karena abu dan ceceran arang dari pedagang sate.
“Sampean oleh dodolan, gak dilarang. Tapi, nek kotor ngene iki piye? (Anda boleh berjualan, tidak dilarang. Tapi kalau menjadi kotor begini bagaimana?” kata Wali Kota Risma kepada salah satu pedagang di Tugu Pahlawan.
Tak berselang lama, tim dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Surabaya datang ke lokasi dengan lima unit mobil Damkar. Dengan sigapnya, 5 unit mobil Damkar dan 5 unit mobil penyemprotan dari DKRTH mulai membersihkan pedestrian.
Pembersihan yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Risma itu, diawali dari sisi depan Bank Mandiri hingga pedestrian di sisi bawah viaduk kereta api Jalan Pahlawan.
“Ayo rek sama-sama dijaga kota ini. Kalau kotanya bersih kan semua warganya menjadi senang. Betul ngga?” ujar Wali Kota Risma kepada para pedagang yang masih ada di lokasi tersebut. (*)