Bangga Surabaya – Menumbuhkan minat literasi anak bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan bergabung ke Klub Literasi Anak (KLA). Komunitas yang ada di Surabaya ini memfokuskan kegiatannya pada pelatihan menulis bagi anak usia 7 – 14 tahun.
Menariknya, KLA menerapkan metode pembelajaran dengan cara santai, serta pendekatan personal ke setiap anak juga dibimbing oleh para mentor yang telah berpengalaman di bidangnya. KLA menjadi wadah yang tepat bagi anak-anak untuk belajar dan mengembangkan minat pada literasi.
Salah satu Founder dari Klub Literasi Anak, Nabila, menyampaikan pihaknya melakukan pendekatan kepada satu persatu anak yang ada, sehingga anak yang mengikuti kelas menulis ini mampu memahami dengan baik.
“Kami melakukan pembelajaran secara santai dan kami juga melakukan pendekatan personal kepada setiap anak,” kata Nabila ketika ditemui di DILo co-working space, Selasa, (14/05/2019).
Klub Literasi Anak (KLA) berdiri pada tahun 2016. Awal mulanya komunitas ini hanya mengadakan kelas dan workshop bagi anak-anak yang berada di Kota Surabaya.
Namun, seiring berjalannya waktu, Klub Literasi Anak pun mendapatkan undangan mengajar dan workshop di luar kota seperti Jakarta, Sidoarjo dan Jember.
Selain kelas reguler dan workshop, Klub Literasi Anak juga beberapa kali mengadakan kelas charity yang menyasar anak-anak kurang mampu. Beberapa diantaranya adalah kelas charity di Taman Baca Kampung Pemulung Kalisari Damen Surabaya dan Rumah Tahfidz Iqra’ Surabaya.
Kehadiran Klub Literasi Anak Surabaya pada era sekarang ini adalah salah satu cara yang tepat untuk meningkatkan minat literasi di Indonesia, terutama di Surabaya.
Menurut survei World Most Literate Nation oleh Central Connecticut State University di Amerika Serikat, pada tahun 2016 menyatakan Indonesia menempati urutan ke-60 dari 61 negara.
Indonesia berada di bawah Thailand yang menempati urutan 59 dan di atas Botswana yang menempati urutan 61. Berdasarkan hasil survei tersebut, bisa dikatakan bahwa tingkat literasi Indonesia masih rendah.
Nabila, Nindia dan Nina selaku Founder dari Klub Literasi Anak juga menyadari bahwa tingkat literasi Indonesia terutama di Surabaya masih tergolong rendah. Bermula dari hal ini mereka kemudian memutuskan untuk mendirikan dan mengembangkan sebuah “proyek idealis” yang akhirnya memiliki nama Klub Literasi Anak.
Menurut mereka bertiga, anak-anak adalah investasi masa depan, maka harus dipersiapkan mulai sekarang, salah satunya dengan turut berkontribusi di bidang membaca dan menulis.
Penulis: Christy