Bangga Surabaya – Di balik kemeriahan Surabaya Vaganza 2019 yang digelar Minggu (24/03/2019) kemarin, ada peran pasukan kuning yang patut diacungi jempol. Pasukan yang “bersenjatakan” sapu lidi dan kantong sampah ini, dengan sigap membersihkan jalanan Surabaya yang dilewati peserta Surabaya Vaganza. Akhirnya, pagelaran yang memanjakan mata itu nyaris tidak menyisakan sampah sedikit pun.
Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya Agus Hebbi mengatakan pihaknya mengerahkan petugas pasukan kuning dan beberapa satgas lainnya untuk membersihkan sampah saat Surabaya Vaganza. Mereka seakan menjadi peserta terakhir dalam pagelaran ini.
“Kita juga ada compactor, kemudian dumptruk, kita target dua jam setelah acara selesai bisa bersih,” kata Hebbi, saat ditemui usai berlangsungnya acara, Minggu, (24/03/19).
Ia menjelaskan, jumlah sampah yang telah terangkut pada acara Surabaya Vaganza ini sebanyak 51 ton. Dengan rincian, 12 unit truk mengangkut 36 ton sampah, 2 unit swiper mengangkut 3 ton sampah dan 2 unit mobil compaktor sebanyak 12 ton sampah. “Jenis sampah terdiri dari plastik, gabus sterofoam dan bunga,” ujarnya.
Sampah tersebut, lanjut dia, tidak hanya berasal dari puluhan peserta Surabaya Vaganza yang terdiri mobil hias, beberapa grup drumband, komunitas, pelajar sekolah, mahasiswa. Melainkan, juga dari ribuan masyarakat yang menyaksikan acara tersebut. “Antusias warga sebetulnya, karena pengunjung tidak hanya dari warga Surabaya dari luar kota juga ada,” tuturnya.
Di sepanjang rute yang dilalui peserta Parade Surabaya Vaganza, tampak pasukan kuning bekerja ekstra cepat untuk mengatasi sampah yang berserakan. Mereka membersihkan sampah hingga menuju titik akhir finish yang berada di Taman Bungkul Surabaya.
Tidak hanya pasukan kuning yang terjun untuk mengatasi sampah ini, Pemkot Surabaya juga menerjukan kontainer hingga truk pengangkut dan mobil swiper untuk mengatasi sampah tersebut.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan Surabaya Vaganza pada 2019 ini lebih banyak budaya yang ditampilkan. Untuk itu, melalui pawai budaya ini, ia ingin berbagai elemen masyarakat yang tinggal di Surabaya bisa terus rukun dan saling menghormati.
“Saya berharap ini menjadi pemersatu kita untuk tidak mempermasalahkan lagi siapa kita, asal usul kita, agama kita dan suku kita,” kata Wali Kota Risma.
Menariknya, Parade Surabaya Vaganza tahun ini bertepatan dengan Rapat Koordinasi Komisariat Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Wilayah IV yang digelar di Kota Pahlawan. Anggota APEKSI Wilayah IV yang terdiri dari 13 wali kota ini mengikuti parade dengan menaiki kendaraan mobil Jeep Willys dan mengenakan busana adat daerah. (*)