Bangga Surabaya – Deretan aneka produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) warga Kota Pahlawan terpampang menghiasi lobby lantai 1 Kantor Balai Kota Surabaya. Keunikan tersebut, menarik perhatian tersendiri bagi tamu maupun karyawan yang berdatangan. Balai Kota menjadi pelopor dan satu-satunya kantor yang memberi wadah bagi masyarakat kreatif yang ingin mengenalkan dan memasarkan produk UMKM tersebut.
Keberadaan UMKM di Kantor Balai Kota Surabaya berdiri sejak 2012 silam. Hal tersebut, bertujuan untuk mengenalkan kepada pengunjung yang hadir bahwa Surabaya memiliki aneka produk UMKM khas dan menarik. Diantaranya, kerajinan tangan berupa tas, dompet, kain batik dan aksesories lainnya. Harga yang ditawarkan juga sangat variatif berkisar Rp 20 ribu hingga Rp 250 ribu.
Salah satu pemilik produk UMKM asal Kecamatan Lakarsantri Isti (35) mengaku sangat terbantu dalam memasarkan produknya. “Setiap sebulan sekali saya memasok barang baru. Selain itu produk saya bisa dikenal lebih luas lagi,” kata dia.
Tak hanya kerajinan tangan, sajian kuliner pun turut memberi warna Sentra UMKM Kantor Balai Kota Surabaya sejak 2015 lalu. Berbagai cemilan, dan minuman yang menggugah selera juga disediakan.
Seperti produk minuman De’nil Pudding. Inovasi minuman pudding serut, disiram dengan ice coffe. membuat setiap tegukannya tak ingin berakhir. Kualitas cita rasa yang berbeda membuat minuman ini banyak digandrungi.
Beberapa karyawan pun memilih kuliner tersebut sebagai menu wajib saat makan siang. Harga yang di jual mulai Rp8 ribu. “Kalo makanan biasa, habisnya dengan karyawan sendiri. Penjualan mencapai kurang lebih Rp 30 juta perbulan, ” ujar Eli, Tenaga Promosi UMKM Kantor Balai Kota Surabaya.
Eli menjelaskan jika harga yang dijual tanpa ada potongan pajak, ataupun pemberian harga reseller. semua harga murni dari pemilik UMKM tanpa ada penambahan ataupun pajak. “Kantong kresek pun difasilitasi,” imbuhnya.
Salah satu pembeli Randy P, mengaku jika produk-produk UMKM yang dijual di lobby Balai Kota harganya relatif terjangkau. Disamping itu, rasa dan kualitas kebersihannya juga terjamin. “Selain menikmati makanannya, kita turut mengapresiasi pegiat UMKM dalam menjual makanan,” tutur Randy.
Ternyata, selain Kantor Balai Kota Surabaya ada beberapa titik yang diwadahi untuk pengenalan dan pemasaran produk UMKM tersebut. Diantaranya yakni, Kantor Pelayanan Satu Atap Siola, dan Kantor DPRD Provinsi Jawa Timur. (*)