Bangga Surabaya – Sebanyak 87 Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Surabaya, tersebar di sepanjang pesisir Pantai Kenjeran. Mereka terlihat berbondong-bondong memungut sampah di pesisir pantai dengan wajah sumringah. Rupanya, mereka merupakan peserta kegiatan kerja bakti massal dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2019 yang diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Jumlah sekolah yang berpartisipasi dalam HPSN 2019, berjumlah sebanyak 87 lembaga. Rinciannya yakni, sebanyak 25 SD dan 62 SMP, masing-masing sekolah mengirim 50 hingga 200 siswa. Salah satunya yakni SD Negeri Wonokusumo VII Surabaya, yang mengirim perwakilan murid mereka menggunakan 12 angkot.
“Saya bawa murid saya 12 angkot, supaya mereka tahu. Saya berharap ini dilanjutkan terus kerja bakti semacam ini. Saya bangga pada Surabaya,” kata Bambang, Kepala Sekolah (Kepsek) SD Negeri Wonokusumo VII Surabaya, di sela-sela berlangsungnya kegiatan, Jum’at (01/03/19).
Di kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SMPN 12 Surabaya Libiah Mufidah menyampaikan mayoritas sekolah di Surabaya sudah menerapkan sistem pengurangan sampah plastik. Salah satunya yakni mewajibkan para siswa menggunakan tumbler dalam kemasan minuman.
“Mayoritas sekolah Surabaya sudah menerapkan sistem pengurangan sampah plastik dan menggantinya dengan tumbler terutama dalam kemasan minum,” kata Mufidah – sapaan lekatnya.
Ia menambahkan, kegiatan Kerja bakti semacam ini sudah menjadi kegiatan rutin bagi siswa, hanya tinggal implementasi saja di lapangan. “Jadi ketika anak-anak diajak ke sini, ini sudah jadi habitat buat mereka. Tinggal implementasi beda lokasi saja,” imbuhnya.
Para pelajar tampak begitu bersemangat mengikuti jalannya aksi bersih-bersih pantai yang dipelopori oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tersebut. Semangat yang sama juga dirasakan oleh Kezia Putri, salah seorang siswi asal SMP Negeri 56 Surabaya. “Acara ini bermanfaat untuk kami, bisa jadi motivasi kami untuk lebih disiplin lagi,” kata Kezia.
Keikutsertaan para pelajar dalam agenda HPSN ini, sangat berpengaruh terhadap psikologis mereka. Sehingga diharapkan ke depan, melalui kegiatan ini para pelajar lebih peduli lagi terhadap kebersihan lingkungan. Sebab, kebersihan bukan lagi milik perseorangan, tetapi milik semuanya. Kini, Kota Surabaya semakin elok, dipenuhi kerindangan pohon, banyaknya ruang publik yang nyaman, dan destinasi wisata. (*)