Bangga Surabaya – Di kota besar Metropolitan seperti Surabaya, sudah mulai jarang ditemui sebuah pagelaran yang menyuguhkan kesenian daerah. Salah satunya yakni pagelaran wayang kulit. Namun, berbeda dengan warga RT 06 RW 05, Kelurahan Kendangsari Surabaya, yang lebih memilih pagelaran wayang kulit untuk menyemarakkan Hari Kemerdekaan RI ke 73.
Salah satu panitia pagelaran wayang kulit, Suprihatin Novita Sari mengatakan tujuan diadakan pagelaran wayang ini adalah untuk memperingati Hari Kemerdekaan RI ke 73, dan sebagai upaya untuk melestarikan budaya wayang yang mulai punah oleh perkembangan jaman.
“Selain itu, acara ini diadakan untuk menguyubkan warga RT 06 RW 05 Kendangsari Surabaya,” kata Novi disela-sela acara pertunjukan, Jum’at, (24/08/18) malam.
Pertunjukan yang dimulai sejak pukul 19.00 WIB itu, kata Novi, juga dikolaborasikan dengan berbagai pertunjukan lain. Diantaranya yakni, penampilan dari Karang Taruna RT 06 RW 05 dan juga TPA Shofiyatul Mu’arif. “Mereka menampilkan paduan suara, patrol, puisi, seni hadrah, serta penampilan tari remo,” ujar perempuan berkerudung ini.
Novi menuturkan, pagelaran wayang kulit yang bertempat di Jalan Kendangsari gang 12 itu, membuat suasana kampung semakin hidup. Irama lantunan gamelan yang rancak, berpadu dengan suara merdu para sinden, membuat penonton semakin tenggelam di tengah larutnya malam.
“Pagelaran malam ini, dalang memilih judul Parikesit. Antusiasme warga kendangsari pun terlihat begitu tinggi untuk menyaksikan pagelaran wayang ini,” tutupnya.
Penulis: Suprihati Novita Sari