Treatikal T.R.I.P (Tentara Republik Indonesia Pelajar) digelar pada Minggu, (22/7/2018) di Tugu Pahlawan dengan tema perjuangan arek-arek Suroboyo melawan sekutu yang di boncengi oleh NICA terasa sangat seru dan menegangkan.
Suara suara tembakan yang berasal dari petasan, properti pakaian hingga senjata yang digunakan pemain membuat penonton merasa berada di tengah-tengah medan pertempuran pada zaman dahulu.
Penampilan TRIP yang diperankan Komunitas Roodebrug Soerabaia, mendapat respon positif dari salah pengunjung Muhammad Miftahul Muslim (23). Mahasiswa Universitas Airlangga jurusan Ilmu sejarah ini merasa senang dengan adanya acara ini.
“Teater ini sangat menarik karena dapat melihat secara langsung bagaimana perjuangan serta pertempuran surabaya dalam menghadapi sekutu,” terang Miftahul
Sementara itu, Satrio Sudarso (34) selaku koordinator treatikal dari Komunitas Roodebrug Soerabaia mengatakan, kegiatan ini rutin diadakan setiap bulan dan bekerjasama dengan Dinas Pariwisata (Disparta) Surabaya yang bertujuan untuk meningkatkan rasa cinta dan peduli atas sejarah kotanya sendiri.
Melihat anak-anak generasi melenial yang lebih tertarik dengan visual maka inilah yang membuat Komunitas Komunitas Roodebrug Soerabaia menggunakan teater untuk mengisahkan sejarah. “Kami memilih sarana teater karena akan lebih menarik, apalagi sekarang merupakan zaman millenial,” ungkap Arif Yanuar (52), salah satu pemain TRIP.
Dengan adanya penampilan teatrer sejarah ini, Arif berharap, masyarakat tidak melupakan sejarah, karena surabaya hingga saat ini tidak lepas dari masa lampau. “Artinya, kota ini sarat akan sejarah dan perjuangan,” tandasnya.
tidak hanya penampilan teatrikal, komunitas TRIP juga memiliki kegiatan lain seperti blusukan wisata sejarah, bedah buku, diskusi sejarah, pembicara takshow hingga mengisi stand saat pameran. (Wahyu Andika).