Bangga Surabaya – Ikatan Alumni SMP Negeri 10 Surabaya (IKASDASA) menyelenggarakan halal bihalal akbar bersama alumni dan para guru SMP Negeri 10 Surabaya. Dalam kegiatan pagi ini, diikuti sekitar 460 orang alumni SMP Negeri 10, mulai dari lulusan pertama tahun 1962 hingga angkatan 2017.
Ketua Panitia yang juga sekaligus alumni SMPN 10 Surabaya Bambang Ukoro mengatakan kegiatan halal bihalal ini diikuti oleh alumni dimulai dari lulusan pertama tahun 1962 hingga 2017. Menurut dia, tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk menyambung tali silaturahmi antara para alumni dan guru.
“Kegiatan ini di prakarsai oleh Ikasdasa dengan tujuan mengajak para alumni untuk saling bersilaturahmi bersama bapak/ibu guru purna tugas, maupun guru yang masih aktif,” kata dia, disela-sela acara halal bihalal yang bertempat di Hotel Garden Palace Surabaya, Minggu, (01/07/18).
Acara yang dimulai pada pukul 09.00 WIB ini, lanjut dia, dihadiri sekitar 460 orang, yang terdiri dari 22 alumni angkatan lulusan pertama tahun 1962 sampai 2017. Namun, kata dia, ada beberapa alumni yang absen tidak bisa hadir, dikarenakan adanya acara yang bersamaan.
“Harapan kita yang jelas hal ini bisa semakin memperkuat almamater kita, semakin erat juga hubungan silaturahim kita. Bahkan, kita bisa bermanfaat untuk masyarakat Surabaya, khususnya bagi SMP Negeri 10 Surabaya,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, acara juga dihadiri oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang juga mantan alumni SMP Negeri 10 Surabaya tahun 1968. Dalam sambutannya, Wali Kota Risma mengatakan, sebagai alumni SMP Negeri 10 Surabaya, ia berkomitmen akan terus membenahi Kota Surabaya.
“Kota ini mendapatkan penghargaan dari Lee Kuan Yeuw sebagai salah satu kota terbaik di dunia. Ini setelah Tokyo, Jepang. Kami akan mencoba dan bekerja keras agar tidak mengecewakan bapak dan ibu,” ujarnya, disambut dengan tepukan tangan para tamu undangan.

Disamping itu, Wali Kota yang dikenal sangat concern terhadap anak-anak ini juga sedikit bercerita tentang kisahnya, ketika masih menempuh pendidikan di SMP Negeri 10 Surabaya. Berbagai hal menarik dan lucu diceritakan oleh wali kota perempuan pertama di Surabaya ini.
“Waktu itu, (saat masih sekolah di SMPN 10 Surabaya) saya adalah atlit lari. Jadi saya sering bolos dan masuk kelas jam 09.00 WIB,” kenang Wali Kota Risma.
Selama masa kepemimpinannya, sebagai Wali Kota Surabaya, kota pahlawan ini telah banyak menorehkan berbagai prestasi di tingkat nasional maupun internasional. Berbagai inovasi yang digagas oleh Wali Kota Risma pun telah banyak diakui dunia internasional. Kendati demikian, membuat ia tetap rendah diri dan tetap menghormati jasa-jasa para guru yang dulu mendidiknya. Terlihat ketika ia bertemu dengan para guru yang dulu mendidiknya, ia pun sangat menghormati mereka dengan mencium tangannya (sungkem).
“Saya berkomitmen untuk terus menjaga dan menjalankan amanah sebagai Wali Kota Surabaya. Kami akan semampunya dan sekuatnya untuk menjaga amanah ini,” pungkas wali kota perempuan pertama di Surabaya ini. (*)