Kegemarannya dibidang programer, membuat Firman Fathoni yang merupakan siswa kelas 8 SMP Negeri 1 Surabaya ini terus berkarya tanpa henti. Prestasi terbaru, dirinya menyabet gelar juara 3 berkat aplikasi yang diciptakannya bernama Remember Me” dalam ajang Internasional Conference of Young Scientists (ICYS) tanggal 19-24 April di Negara Serbia, beberapa waktu lalu.
Firman sapaan akrabnya mengungkapkan, aplikasi ini diciptakan untuk neneknya sendiri yang kerapkali lupa dengan dirinya. “Kemudian saya cerita ke pembimbing untuk mengatasi problem ini,” ujar firman saat ditemui di sekolahnya.
Aplikasi ini, kata Firman, terdiri atas 4 fitur yang terdiri atas, “Remember Family Members” pengingat ketika ada keluarga dengan jarak 2 meter aplikasi ini langsung memberikan notification yang isinya adalah data diri serta foto keluarga tersebut. “Fitur ini juga bisa digunakan oleh guru untuk mengabsen siswa nya agar lebih meminimalisir waktu” imbuhnya.
Fitur kedua adalah “Remember Reminder” yang akan memudahkan para lansia mengingat aktivitas harian seperti, meminum obat, beribadah, berpakaian dan lain-lain. “Jika disetting, fitur ini akan membunyikan alarm sebagai pengingat,”
Lebih lanjut, fitur ketiga adalah “Rember Memory Game” semacam game seperti pohon keluarga untuk memulihkan memori tentang keluarga dan membantu mengingat nama semua keluarga. Dan terakhir adalah fitur “Remember Home Direction” dipergunakan ketika pergi keluar dan lupa untuk pulang ke rumah, fitur ini dapat membantu dengan memberikan arahan ke rumah.
Hingga sampai saat ini, kata Firman, aplikasi yang rampung diselesaikan dalam waktu 2 bulan belum banyak diketahui oleh banyak orang. “Memang belum dipublikasikan dan untuk sementara masih diterapkan kepada nenek saja,” ungkapnya.
Selain membuat aplikasi Remember Me, Firman pernah memenangkan Anugerah INAICTA tingkat Sekolah Dasar pada September 2015 (Karya Kreatif Digital Yang Kompetitif) di Jakarta. Ia menciptakan “Secure Bag”. Secure bag adalah alat untuk menjaga tas ketika ditinggal. “Jadi ketika tas kita diambil orang, alarm dari alat tersebut akan bunyi” terang Firman.
Firman juga pernah mengikuti Kompetisi ROV internasional MATE ke-16 yang berlangsung 23-25 Juni 2017 di Long Beach City College, California, AS bersama tim SUROVITIC (Sekolah Robot Indonesia). Selain itu juga pernah juara 1 RoboCup Junior Rescure Line Primary Internasional di Singapura pada 2016
Tak cukup sampai disitu Firman pun juga pernah mendapatkan juara umum lomba robotika tingkat Internasional Islamic School Robotic Olympic 2015 di Yogyakarta dalam kategori arial Robot dan mengalahkan 59 finalis dari berbagai Negara seperti Malaysia, Turki dan Mesir dengan merakit drone (pesawat tanpa awak).
Drone tersebut dilengkapi berbagai komponen dan kamera yang diletakkan dibagian bawah untuk merekam video dari udara. Bahkan, drone ini mampu terbang diatas ketinggian 2 meter lebih. Uniknya, dapat terbalik hingga 180 derajat. “Untuk menciptakan drone tersebut dibutuhkan waktu 3-4 minggu dengan merogoh kocek sekitar Rp 1,2 juta rupiah,” ucap pria kelahiran Surabaya ini.
Ditanya apa kunci sukses, Firman mengatakan, dirinya hanya membutuhkan konsistensi dan percaya terhadap kemampuan yang dimilikinya. Bahkan, Dia berpesan kepada generasi muda agar selalu fokus dengan hobinya masing-masing dan jangan ikut-ikut teman.
“Misalnya teman kita cakap membuat aplikasi, tetapi skill kita ada di renang. Ya tetap fokus di renang. Boleh mengenal ilmu lain, tetapi jangan sampai melupakan talenta sudah Tuhan berikan pada diri kita,” tandasnya sambil tersenyum (Qalbi).