• Tentang Kami
  • Tim Kami
  • Kontak
  • Kirim Tulisan
Bangga Surabaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Balai Kota
  • Layanan Publik
  • Inovasi
  • Wisata Kota
  • Etalase UMKM
  • Magazine
  • Visual
    • Foto
    • Video
    • Infografis
  • Indeks
  • Home
  • Balai Kota
  • Layanan Publik
  • Inovasi
  • Wisata Kota
  • Etalase UMKM
  • Magazine
  • Visual
    • Foto
    • Video
    • Infografis
  • Indeks
No Result
View All Result
Bangga Surabaya
No Result
View All Result
Home Balai Kota

Resmikan Panti Pijat Tuna Netra, Wali Kota Risma: Saya ingin berbuat adil

Admin by Admin
27 April 2018
Reading Time: 3 mins read
Wali Kota Risma, secara simbolik melakukan pemotongan pita tanda diresmikannya Panti Pijat Tuna Netra yang berada di gedung Siola lantai 1 Surabaya, Kamis,(26/04)

Wali Kota Risma, secara simbolik melakukan pemotongan pita tanda diresmikannya Panti Pijat Tuna Netra yang berada di gedung Siola lantai 1 Surabaya, Kamis,(26/04)

FacebookTwitterWhatsapp

Bangga Surabaya – Cita-cita Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk mensejahterakan warganya kembali diwujudkan dengan menyediakan wadah khusus bagi penyandang tuna netra berupa panti pijat. Panti pijat tuna netra yang lokasinya berada di gedung siola lantai 1 telah dibuka sekaligus diresmikan secara langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Kamis, (26/4/2018).

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, panti pijat tuna netra secara khusus di dedikasikan untuk teman-teman yang memiliki kekurangan dari segi fisik. “Saya ingin berbuat adil, agar saudara-saudara kita bisa mengakses kehidupan yang lebih baik sama halnya dengan orang pada umumnya,” kata Wali Kota Risma di sela-sela sambutannya.

Agar kesetaraan ini semakin terlihat antara warga biasa dengan para difabel, Wali Kota Risma berencana memberi ruang kepada mereka untuk bekerja di kantor Pemerintahan Kota Surabaya. Caranya, lanjut Wali Kota Risma, dengan memberi ketrampilan lain bagi penyandang difabel. “Agar ada akses yang sama dengan warga pada umunnya. Mudah-mudah bisa terwujud,” ujar wali kota perempuan pertama di Surabaya ini.

Bahkan, dirinya berharap suatu saat kelak, panti pijat tuna netra yang berada di dalam bangunan sarat akan sejarah dan terletak di tengah kota, semakin banyak dikunjungi warga. “Semoga bisa menjadi destinasi bagi warga yang membutuhkan penyegaran dan jumlah pasien jauh lebih besar dari sebelumnya,” harapnya.

Ke depan, Wali Kota Risma akan terus menginovasi individu penyandang tuna netra dan menambah fasilitas bagi penyandang tuna netra lainnya. Sebab, kata Dia, masih banyak hal yang perlu dikembangkan agar potensi mereka dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. “Tidak berhenti sampai disini, kami akan terus menambah dan mengembangkan fasilitas bagi penyandang disabilitas lainnya,” tutur mantan kepala bappeko tersebut.

Usai sambutan, Wali Kota Risma secara simbolik melakukan pemotongan pita tanda diresmikannya panti pijat tuna netra. Kemudian, meninjau kondisi panti pijat di dalam ruangan. Saat meninjau, wali kota sarat akan prestasi itu langsung membaringkan diri di atas tempat tidur kemudian melakukan pijat refleksi kaki. Terlihat bagaimana dirinya menikmati pijatan sambil bercengkerama dan bersenda gurau. “Enak rek, biasanya berapa menit kalau refleksi,” celetuk Wali Kota Risma kepada salah seorang terapis.

Sementara Kepala Seksi Rehabilitas Penyandang Cacat dan SRBK Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya Agus Rosyd menuturkan, sejak soft launching tanggal 20 April 2018, cukup banyak pengunjung yang datang. “Rata-rata per hari jumlah pengunjung mencapai 8-9 orang,” jelas Agus.

Dijelaskan Agus, jam pelayanan mulai hari Senin – Sabtu pukul 09.00 sampai 15.00. Sedangkan tarif pelayanan pijat, pemkot mematok harga sesuai dengan kantong warga Surabaya. “Untuk durasi 15 menit seharga Rp 25 ribu, 30 menit Rp 45 ribu dan 60 menit Rp 70 ribu,” terangnya.

Agus menyampaikan,  saat ini ada 5 orang terapis pijat tuna netra yang terdiri dari 3 laki-laki dan 2 perempuan dengan usia produktif antara 25-55 tahun. Menurutnya, kemampuan kelima terapis tidak perlu diragukan karena mereka dibekali pelatihan dan mengikuti ujian untuk menjadi terapis. “Jadi orang-orang tidak perlu khawatir dengan kemampuan mereka karena sudah bersertifikat,” urai Agus.

Untuk membantu aktivitas penyandang tuna netra baik secara individu hingga pelayanan administrasi, Agus mengaku, pemkot telah menyediakan satu orang dari (Dinsos) yang bertugas mengawasi aktivitas dan membantu tugas mereka selama bekerja. “Mungkin saat mau sholat atau mau ke toilet akan didampingi pihak Dinsos,” ujarnya.

Agus menambahkan, sebanyak 15 penyandang tuna netra dan Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) yang mana usia dan pendidikan masih memungkinkan untuk dikembangkan, maka pemkot akan memberikan pelatihan komputer braile. Tujuannya, agar mereka mampu mengembangkan profesinya serta mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kemampuan.

“Tadi sudah disematkan secar simbolis tanda peserta pelatihan. Apabila mereka lulus ujian komputer dan sesuai dengan standart kualifikasi, insyallah akan direkrut dan bekerja di kantor pemerintah kota seperti yang disinggung ibu wali kota,” tandas pria berkacamata ini.

Terlihat bagaimana Wali Kota Risma menikmati pijatan sambil bercengkerama dan bersenda gurau. Kamis, (26/04)

Saat ini, jumlah total anggota PERTUNI sebanyak 150 orang, namun sementara hanya 20 orang yang dilibatkan dalam kegiatan dan program Pemkot Surabaya. “Karena mereka juga tidak menganggur melainkan juga usaha sendiri,” tuturnya.

Usaha sendiri juga dilakukan salah seorang terapis, Wiwik Hariyati (57). Perempuan yang tinggal di kawasan Surabaya Utara ini mengaku, sebelum diberi wadah dan menjadi terapis di gedung siola, dirinya bersama suami membuka usaha pijat di rumah. “Alhamdulilah sekarang rezekinya bertambah sampai bisa menyekolahkan anak semata wayangnya ke jenjang perguruan tinggi,” ungkapnya.

Wiwik sapaan akrabnya tak lupa mengucapkan rasa syukur dan terima kasih atas perhatian yang diberikan pemkot kepada dirinya maupun teman-teman tuna netra lainnya. “Senang dan alhamdulilah diberi tempat disini. Saya berharap usaha ini tetap lancar dan pengunjung semakin banyak biar pendapatan semakin baik,” ucapnya.

Usaha dan niat baik Pemkot Surabaya turut mendapat respon positif dari salah satu pengunjung, Stefanus (55). Dia memuji terobosan pemkot yang mampu memperhatikan sekaligus memberdayakan kaum tuna netra. Baginya, terobosan ini tidak sekedar meningkatkan ekonomi bagi penyandang tuna netra, namun juga memberikan rasa kepercayaan dan motivasi bahwa mereka dapat memberikan sumbangsih bagi sesamanya. “Program ini sangat baik sekali dan luar biasa karena pemkot mampu memperhatikan dan mensejahterakan orang-orang kecil semacam ini. Semoga hidup mereka semakin sejahtera ke depannya,” tegasnya. (*)

ShareTweetSendShareSend

Related Posts

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berkantor di Balai RW.
Balai Kota

Setahun Kepemimpinan Eri Cahyadi-Armuji, Seabrek Pelayanan Publik Diintegrasikan dan Dimaksimalkan di Kelurahan

27 Februari 2022
Pemkot Surabaya bagikan insentif bulanan kepada 2236 hafidz dan hafidzah se-Surabaya, Jumat (25/2/2022).
Balai Kota

Wali Kota Eri Cahyadi Beri Insensif 2236 Hafidz dan Hafidzah di Kota Surabaya

27 Februari 2022
Kader Surabaya aktif bakal direkrut menjadi Buser di setiap RT untuk menyelesaikan masalah sosial di Kota Pahlawan.
Balai Kota

Wali Kota Eri Cahyadi Jadikan Kader ‘Buser Surabaya Hebat’

27 Februari 2022
Aplikasi e-Peken jadi solusi Toko Kelontong dan UMKM di Surabaya untuk memperluas jangkauan pasar.
Balai Kota

Wali Kota Eri Cahyadi Minta Dinkopdag Seragamkan Harga Produk di Peken Surabaya

24 Februari 2022
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjadi narasumber ‘Leader Talk Airlangga Forum’ di ruang kerjanya Lantai 2, Kantor Balai Kota Surabaya, (23/2/2022).
Balai Kota

Capaian Kinerja Layanan Adminduk Kota Surabaya Lampaui Target Nasional

24 Februari 2022
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama HIPMI Surabaya siap berkolaborasi meningkatkan kelas UMKM Kota Pahlawan.
Balai Kota

Pemkot Surabaya dan HIPMI Kolaborasi Buat UMKM Naik Kelas

24 Februari 2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan


Bangga Terkini

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berkantor di Balai RW.

Setahun Kepemimpinan Eri Cahyadi-Armuji, Seabrek Pelayanan Publik Diintegrasikan dan Dimaksimalkan di Kelurahan

27 Februari 2022
Pemkot Surabaya bagikan insentif bulanan kepada 2236 hafidz dan hafidzah se-Surabaya, Jumat (25/2/2022).

Wali Kota Eri Cahyadi Beri Insensif 2236 Hafidz dan Hafidzah di Kota Surabaya

27 Februari 2022
Kader Surabaya aktif bakal direkrut menjadi Buser di setiap RT untuk menyelesaikan masalah sosial di Kota Pahlawan.

Wali Kota Eri Cahyadi Jadikan Kader ‘Buser Surabaya Hebat’

27 Februari 2022
Aplikasi e-Peken jadi solusi Toko Kelontong dan UMKM di Surabaya untuk memperluas jangkauan pasar.

Wali Kota Eri Cahyadi Minta Dinkopdag Seragamkan Harga Produk di Peken Surabaya

24 Februari 2022
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjadi narasumber ‘Leader Talk Airlangga Forum’ di ruang kerjanya Lantai 2, Kantor Balai Kota Surabaya, (23/2/2022).

Capaian Kinerja Layanan Adminduk Kota Surabaya Lampaui Target Nasional

24 Februari 2022

Bangga Surabaya

Dikelola oleh Bidang, Informasi dan Komunikasi Publik serta Statistik | Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya


Link Terkait

  • Pemerintah Kota Surabaya
  • Command Center 112
  • Laporan Keuangan
  • Sparkling Surabaya

Data Pengunjung

522623
Users Today : 274
This Month : 3363
This Year : 157514
Views Today : 1909
Who's Online : 4
  • Tentang Kami
  • Tim Kami
  • Kontak
  • Kirim Tulisan

© 2021 Bangga Surabaya

No Result
View All Result
  • Home
  • Balai Kota
  • Layanan Publik
  • Inovasi
  • Wisata Kota
  • Etalase UMKM
  • Magazine
  • Visual
    • Foto
    • Video
    • Infografis
  • Indeks

© 2021 Bangga Surabaya

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
English EN Indonesian ID

Add New Playlist