
Nama kampung warna kini sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Sebab, kampung tersebut tidak hanya dimiliki kota malang saja, tetapi hampir di seluruh kota memiliki kampung tersebut salah satunya Surabaya. Ya, sebuah kampung yang awalnya tampak biasa-biasa saja bahkan terjkesan kumuh, kini telah diubah menjadi kampung yang indah, asri dan enak dipandang.
Transformasi ini berhasil dilakukan, setelah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama-sama dengan warga melakukan pengecetan secara bersam-sama untuk menjadikan wilayah kawasan pesisir menjadi obyek wisata bagi masyarakat lokal maupun mancanegara, meningkatkan kualitas hidup para nelayan dan menciptakan lingkungan yang indah serta bersih.
Uswati (43) warga RT 04 kelurahan Sukolilo merasakan dampak yang cukup signifikan sejak kampungnya diubah pada tahun 2017. Menurutnya, perubahan yang ada di kampungnya tidak hanya dirasakan dirinya sendiri, tetapi juga dirasakan langsung oleh warga sekitar pantai Kenjeran. Utamanya, lanjut Usmawati, dalam meningkatkan roda perekonomian.
“Saya sendiri merasa senang karena jadi ramai dan banyak warga yang membuka warung-warung di pinggir jalan dan menjual kerajinan tangan berupa kerang-kerangan. Tentu ini meningkatkan roda perekonomian warga sekitar,” kata Uswati di saat ditemui di rumahnya di kawasan Surabaya timur beberapa waktu lalu.
Tidak hanya meningkatkan roda perekomian, Wati – panggilan akrabnya menambahkan warga sekitar diharapkan tetap menjaga keindahan dan kebersihan kampung warna. Sebab baginya, kebersihan dan keindahan dinilai mampu menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke kawasan kenjeran. Lebih dari itu, mampu mengangkat nama surabaya lewat lingkungan. “Kerja bakti minimal1 minggu sekali agar kampungnya tetap bersih,” ujarnya.
Ke depan, ibu dua anak ini berharap agar warga tetap solid dan terus menjaga kebersihan kampungnya masing-masing. Sebab, salah satu strategi untuk bisa menarik pengunjung, adalah kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan sekaligus merawatnya dengan benar. “Harapan kami adalah warga bisa mempertahankan etos bersih-bersih pagi dan sore,” imbuhnya.
Lebih jauh, pemandangan kampung warna-warni ini dapat disaksikan masyarakat dari atas Jembatan Surabaya. Bahkan, sesekali terlihat pemandangan banyaknya pengunjung Jempatan Kenjeran yang mengabadikan diri dengan berfoto dari atas jembatan dengan latar belakang Kampung Warna Warni Kenjeran Surabaya.
Perlu diketahui, selain sukolilo, Pemkot Surabaya juga melakukan pengecetan kampung warna-warni di tujuh titik diantaranya, kelurahan Cumpat, Sukolilo, Kedung Cowek, Nambangan, Kejawan, Bulak, dan Kenjeran. (nk)