Bangga Surabaya – Awal tahun 2018, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan penghargaan kepada para pelaku Usaha Mikro Kelas Menengah (UMKM). Kali ini, penghargaan tersebut diadakan oleh pelaku UKM yang tergabung dalam Pahlawan Ekonomi (PE) dan Pejuang Muda (PM) tahun 2018.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berpesan agar pelaku UKM tidak hanya memiliki bisnis yang biasa-biasa saja, tetapi juga berbeda. Artinya, dari segi packaging dan branding harus terlihat bagus dan elegan suapaya memiliki nilai jual tinggi.
“Nantinya, kalau produknya bagus kan orang pasti mencari dan membeli. Hal ini juga meningkatkan endapatan setiap pelaku UKM,” kata ibu wali kota di Mall Kaza pada Sabtu, (6/1/2017).
Selain itu, wali kota juga menyampaikan kepada pelaku UKM untuk terus berinovasi dalam mengembangkan produknya dan tidak cepat berputus asa jika menemukan kesulitan dalam merintis usahanya. “Tantangan pelaku UKM kelas bawah maupun menengah ke atas memiliki tingkat kesulitan dan perjuangan yang sama susahnya, jadi jangan cepat berputus asa,” pintanya.
Yudi selaku Humas Pahlawan Ekonomi mengatakan, industri Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda ini memiliki peluang besar bagi siapapun yang ingin membangun usahanya sendiri, khsususnya bagi anak muda. “Warga harus bisa memaksimalkan pelatihan ini, sebab di kota besar, kecil kemungkinan untuk mengadakan pelatihan berkala semacam ini,” tegas Yudi.

Selain adanya pelatihan untuk membuat produk-produk unggulan, Pahlawan Ekonomi juga mengadakan pelatihan isidentil sejak tahun 2017 sebanyak 3-4 kali pelatihan. Sedangkan di tahun 2018 Yudi menargetkan pelatihan isidentil sebanyak sebulan sekali.
Dia mencontohkan, pelatihan beauty class yang hanya memiliki kuota sebanyak 50 orang paling banyak diminati warga Surabaya, khususnya anak-anak muda utamanya perempuan. “Beauty class selalu penuh setiap kali ada pembukaan kelas baru,” imbuhnya.
Disampaikan Yudi, saat ini terkumpul 8.656 UKM yang sudah tergabung dalam Pahlawan Ekonomi. Dari jumlah tersebut, lanjutnya, terdapat 99 produk usaha unggulan yang sudah dijual di pasar internasional dan usaha unggul 105 produk yang sudah berstandar nasional dan ASEAN.
“Selain itu, ada 234 produk usaha utama yang dipasarkan di Jatim. Sedangkan di sisi lain, ada 999 produk mandiri yang sudah bisa berproduksi setiap hari,” ujar pria berkacamata ini.
Memasuki tahun 2018 ini, Yudi berharap agar jumlah pelaku UKM yang tergabung dalam program Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda meningkat. Peningkatan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya produk yang dipasarkan Pahlawan Ekonomi sudah maju dan memiliki kapasitas produk yang benar-benar unggul. “Tak heran jika target melampaui batas yakni 20.000 pelaku UKM yang akan bergabung di Pahlawan Ekonomi,” ungkapnya.
Ditanya soal pemasukan dalam setiap kegiatan awarding Pahlawan Ekonomi di Jalan Tunjungan, Yudi mengaku, omset penjualan mencapai 1,6 Milyar. “Omset ini melebihi target yang ditentukan yakni sebesar 1,5 Milyar,“ terang Yudi.
Ke depan, fokus pemasaran pelaku UKM Pahlawan Ekonomi mengarah kepada Go Global, Go Financial dan Go Digital. Artinya, produk yang dijual oleh pelaku UKM sudah tidak lagi seperti dulu yang menggunakan sistem (door to door) tetapi juga menjual melalui digital agar cepat laku dan semakin dikenal oleh masyarakat luas. “Selama ini kita sudah memasarkan secara online melalui facebook dan akan kita teruskan,” pungkasnya. (hms)